13 January 2016

Ilmu Pengetahuan : Berkah atau Kutukan ?

Kepuasan konseptual seseorang dicapai melalui agama, filsafat dan kajian yang lebih baik. Namun kepuasan praktis kebutuhan manusia terpenuhi melalui teknologi, mulai dari teknologi sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Ilmu menjembatani kesenjangan antara pemenuhan konseptual dan praktis dari kebutuhan manusia yang beragam. Selain itu, sebagai pelengkap dari semuanya, ilmu pengetahuan memberikan keaslian karya agama, filsafat, sastra dan teknologi.

Ilmu adalah pengetahuan dicapai melalui praktik dan studi tentang alam dan semesta. Para ilmuwan mengeksplorasi hal-hal material dan mencoba untuk mencari tahu pola dan aturan untuk menjelaskan apa dan bagaimana semuanya bekerja. [ baca juga : kajian esensi dan konsep ilmu pengetahuan ]

Ilmu dapat dinyatakan sebagai berkah, tetapi juga kutukan. Hal ini bisa tergantung pada faktor bagaimana orang menggunakan dan berpikir tentang hal ini. Sekarang perlu dicatat bahwa orang-orang yang terkena dampak negatif oleh ilmu pengetahuan dapat merujuk sebagai kutukan tetapi orang-orang yang terkena dampak positif mungkin mengakuinya berkah. Dengan kata lain, itu adalah mentalitas dan pendekatan yang membuatnya menjadi berkat atau kutukan.

Praktis, ada banyak keuntungan dan kerugian dari ilmu pengetahuan. Beberapa orang menggunakan ilmu tidak tepat dan tidak benar, penyalahgunaan adalah satu-satunya alasan yang menciptakan kerugian dari ilmu selain manfaatnya yang beragam. Saya pikir, keuntungan terbesar dari ilmu, memberikan pengetahuan yang nyata dan terkordinasi tentang hal-hal dan peristiwa. Setelah ini, ilmu pengetahuan menyediakan dasar untuk teknologi yang memecahkan masalah yang tak terhitung jumlahnya dan menyediakan kemudahan kepada kita dalam situasi yang berbeda dari kehidupan.

Jika kita melihat pada kerugian dari ilmu pengetahuan, kita melihat, kadang-kadang orang melakukan hal-hal yang mengerikan dengan menggunakannya tidak benar, misalnya, menggunakan ilmu untuk dalam membuat senjata berbahaya yang ditujukan untuk saling melumpuhkan satu dengan lainnya.

Untuk menghindari penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita harus memiliki fondasi yang kuat dan batasan yang ketat agar semua resiko negatif yang berpotensi akan merugikan masyarakat dan lingkungan kita bisa dikendalikan. Dan agama bisa menjadi solusinya! karena seperti peribahasa, ilmu tanpa agama, LUMPUH. Agama tanpa ilmu pengetahuan, BUTA!

0 comments:

Post a Comment